Facebook Saya !

HOT DEAL !

Jun 5, 2011

Wanita Muslim Minta Sokongan Buka Tudung

Semra Çelebi kini tak lagi memakai tudung. Menurut pendapat gadis Turki ini, dirinya tidak perlu pakai tudung untuk jadi muslimah yang baik. Toh tidak mudah mengambil keputusan untuk menanggalkan tudung. Sebelum itu Çelebi membuat page Facebook khusus: I took off my Hijab. Ini ia lakukan setelah dia tinggal di Gert Wilders, Belanda, tepatnya di Amsterdam.


Tudung-tudungnya nya masih terletak rapi di almari di rumah orangtuanya. Semra Çelebi menyimpan dan tak merancang membuang tudung yang dulu dipakainya. Tudung adalah bahagian dari masa lalu, tapi bukan lagi identitinya sekarang. Sekarang Semra tinggal di Amsterdam. Dia menjadi orang biasa, anonim dan bebas.

Semra memakai tudung untuk pertama kalinya pada usia 10 tahun. Dia mengikuti contoh adiknya yang bersekolah di Sekolah Rendha Islam. Semra sendiri bersekolah di Sek Rendah Kristian di Barneveld, Belanda. Bagi ayahnya yang berasal dari keluarga Turki konservatif, tudung sangat penting. Awalnya, Semra harus membiasakan diri ketika baru memakai jilbab.

"Rasanya tidak nyaman, kerana saya tak tahu bagaimana teman-teman akan bereaksi. Saya ingat, teman-teman menarik saya masuk ke dalam kelas kerana saya tak berani menampakkan diri. Tapi saya diterima dengan baik. Kalau lelah bermain dan panas, saya buka saja tudungnya."

Lap dapur
Reaksi terhadap tudungya kadang negatif. Seseorang pernah mengelarnya 'lap dapur'. Salah satu momen menyakitkan terjadi ketika dia mencari pekerjaan di sebuah perusahaan mainan yang menolaknya kerana "tidak tega menyakiti pelanggan dengan mempekerjakan gadis bertudung."
Memakai tudung jadi punya makna khusus bagi Semra. Ia lebih melihatnya sebagai bahagian dari identiti agama. Tuhan tidak ingin perempuan berpakaian seksi. Dalam berbagai debat, dia membela pemakaian tudung dengan bersungguh-sungguh.

Namun kemudian datang titik balik. Setelah Semra kuliah hukum di UniversitI van Utrecht. Dan sempat tinggal di Sheffield, New York dan Brussels. Ketika meninggalkan Barneveld yang kecil dan penuh aturan, Semra mulai ragu. Setelah membaca berbagai buku, Semra memutuskan membuka tudungnya.

"Tudung tidak sesuai lagi dengan bagaimana saya ingin menjalankan agama. Bagi saya sekarang, tidak perlu pakai tudung untuk jadi muslimah yang baik. Saya perlu waktu enam bulan sebelum benar-benar melepas tudung. Sangat sulit. Tudng bukan hanya sekadar selembar kain. Ini sebahagian identiti saya pakai enam belas tahun. Saya juga takut dengan reaksi dari sekitar."

Sekarang, sudah tiga tahun dia melepas penggunaan syariat tudung Dan Semra harus kembali membela identitinya. Kali ini sebagai "muslimah" tanpatudung. Ayahnya tentu saja menentang keputusannya melepas tudung. Semra juga menerima reaksi negatif dari sekeliling. Namun dia tak goyah.  Semra membuat page Facebook untuk memberi sokongan  terhadap perempuan yang telah atau merancang untuk membuka tudung.

Source